MENGAPA KITA TIDAK MERASAKAN BUMI BERPUTAR


Kita tidak merasakan putaran bumi karena Kita, atmosfer, gedung pencakar langit, sawah, kebun, laut, pohon dan segala sesuatu yang lain berputar bersama dengan Bumi pada kecepatan konstan.

Ini sensasi yang sama seperti ketika Anda mengendarai mobil atau terbang di pesawat – selama perjalanan berjalan lancar. Sebuah jet jumbo terbang sekitar 500 mil per jam – itu sekitar 800 kilometer per jam – sekitar setengah secepat Bumi berputar di khatulistiwa.

Tetapi jika Kita menutup mata Kita, Kita tidak merasa seperti sedang bergerak sama sekali. Dan ketika pramugari datang dan menuangkan kopi ke cangkir Anda, kopi tidak tumpah ke bagian belakang pesawat. Itu karena kopi, cangkir dan Anda semua bergerak pada kecepatan yang sama seperti pesawat.

Demikian juga, Bumi bergerak pada kecepatan tetap – dan kita semua bergerak bersama dengan itu. Sekarang bayangkan berada di jet jumbo lagi – berpikir tentang apa yang terjadi ketika pilot tiba-tiba mempercepat atau memperlambat pesawat. Kita kadang-kadang merasakan perubahan ini sebagai perasaan yang didorong ke tempat duduk Kita. Dengan cara yang sama, jika bumi tiba-tiba untuk mempercepat atau memperlambat kecepatannya, Kita pasti akan merasakannya.

Tapi selama Bumi berputar  terus – dan bergerak dengan laju konstan di orbit mengelilingi matahari – Anda sebagai seorang penumpang  bumi berberak tepat bersama dengan bumi.

Jika bumi tiba-tiba mulai mempercepat kita akan jatuh ke belakang, dan kita harus bersandar ke arah gerakan untuk berdiri. Jika kecepatan bumi naik cukup,  bahwa bumi berputar sekali setiap jam dua puluh menit, kita akan terbang di permukaannya. Lain kali Anda berada dalam mobil atau pesawat yang bepergian pada kecepatan konstan, tutup mata Anda dan mencoba untuk merasa bahwa Anda bergerak. Anda tidak akan dapat memberi tahu.

Manusia purba menyadari bahwa bintang-bintang, dan matahari dan bulan semua muncul untuk bergerak di atas bumi. Karena orang-orang ini tidak bisa merasakan bumi bergerak, mereka secara logis ditafsirkan pengamatan ini berarti bahwa bumi itu diam dan “langit” sebenarnya secara fisik bergerak di atas kita.

Dengan pengecualian dari keyakinan ilmuwan Yunani kuno Aristarchus, yang pertama kali mengajukan heliosentris model alam semesta,  ide model geosentris ini (” Bumi-centered “) ide diyakini untuk waktu yang lama. Pada Abad 16 model heliosentris Copernicus, meskipun tidak tanpa kesalahan, akhirnya akan meyakinkan dunia bahwa bumi berputar pada porosnya sendiri dan bergerak di sekitar matahari.

Tinggalkan komentar