KENAPA AURORA BOREALIS BEWARNA ?


ALAM di sekitar kita tak henti-hentinya menyajikan tontonan luar biasa. Cahaya di kutub utara dan selatan Bumi atau dikenal sebagai aurora ternyata memperlihatkan dinamika pergerakan dan perubahan cahaya secara harmonis. Seolah perubahan cahaya di kutub utara menjadi cermin dari perubahan cahaya di kutub selatan.

Aurora terbentuk karena interaksi partikel-partikel atmosfer bumi dengan partikel bermuatan dari matahari yang disebut dengan plasma. plasma adalah partikel sejenis gas yang telah terionisasi. pada umumnya gas tidak bermuatan, tetapi karena suhu yang sangat panas di matahari menyebabkan partikel gar terionisasi maka terbentuklah plasma. plasma ini dipancarkan matahari ke segala arah (biasanya pada saat terjadi aktivitas matahari pancaran plasma bertambah), kemudian saat mendekati medan magnet bumi (yang terpusat di kutub utara dan selatan) maka plasma akan tertarik ke kutub-kutub bumi (gejala ini disebut “angin matahari”/solar wind), saat bertemu dengan partikel atmosfer bumi terjadi eksitasi-relaksasi elektron sehingga memendarkan warna yang indah.

Fenomena aurora terkait dengan selubung medan magnet atau magnetosfer Bumi dan kemunculan bahaya dari Matahari. Semakin kuat dan lama cahaya aurora, dapat diperkirakan semakin kuat gangguan dari Matahari yang dikenal sebagai badai matahari (solar storm). Karena yang berperan adlh medan magnet. Makanya di bumi aurora paling sering terjadi di daerah di sekitar kutub utara dan kutub selatan magnetiknya, dan sangat jarang terjadi di daerah katulistiwa. Aurora yang terkenal adalah Aurora Borealis (di kutub utara) dan Aurora Australis (di kutub selatan).

Cahaya kutub terjadi karena adanya aliran partikel energi tinggi dari Matahari yang memasuki kawasan kutub-kutub medan magnet Bumi. Gangguan pada medan magnet Bumi ini dinamakan magnetic storm (badai magnet). Aurora juga bisa muncul bila terjadi fenomena lanjutan pada magnetosfer yang dikenal sebagai magnetic sub-storm. Peristiwa ini memunculkan aurora oval di kutub-kutub Bumi yang simetri satu sama lain. Meski fenomena ini telah diduga oleh para ahli sejak lama, bukti observasi baru diperoleh pada tahun 2001 melalui pengamatan satelit NASA.

Umumnya Cahaya Kutub yang sering ditemui berwarna hijau kekuningan, ini disebabkan bagian partikel yang membawa energi berbenturan dengan molekul oksigen yang hanya berjarak 20km dari permukaan bumi: ketika molekul nitrogen mendapat benturan partikel, akan memancarkan cahaya ungu kemerahan. Nitrogen, akan memancarkan cahaya biru: sedangkan nitrogen yang netral akan memancarkan cahaya merah. Karena itu, orang-orang baru dapat melihat garis cahaya merah, biru, hijau dan ungu yang berselang-seling menyelimuti angkasa. Bahkan aurora yang indah cermerlang memperlihatkan bentuk yang selalu berubah, ada yang berbentuk tirai, busur, pita, sinar dan berbagai macam bentuk lainnya.

Penyebab Terjadinya Aurora

Aurora adalah cahaya yang tercipta di udara yang disebabkan oleh atom-atom dan molekul yang bertumbukan dengan partikel-partikel bermuatan, terutama elektron dan proton yang berasal dari matahari. Partikel-partikel tersebut terlempar dari matahari dengan kecepatan lebih dari 500 mil per detik dan terhisap medan magnet bumi di sekitar kutub Utara dan Selatan. Warna-warna yang dihasilkan disebabkan benturan partikel dan molekul atau atom yang berbeda. Misalnya, aurora hijau terbentuk oleh benturan partikel elektron dengan molekul nitrogen. Aurora merah terjadi akibat benturan antara partikel elektron dan atom oksigen (www.tripod.lycos.com). Bagian penting dari mekanisme aurora adalah “angin matahari”, yaitu sebuah aliran partikel yang keluar dari matahari. Angin matahari menggerakkan sejumlah besar listrik di atmosfer (Sabuk Van Allen). Energi ini akan mempercepat partikel ke atmosfer bagian atas yang kemudian akan bertabrakkan dengan berbagai gas. Hasilnya adalah warna-warna di angkasa yang bergerak-gerak. Tekanan listrik mengeluarkan molekul gas menjadi keadaan energi yang lebih tinggi, yang mengakibatkan lepasnya foton. Warna tergantung pada frekuensi tumbukkan antara partikel-partikel dan gas-gas. Mekanisme ini hampir sama  dengan nyala lampu berpendar atau lampu neon (www.tripod.lycos.com).

Munculnya aurora harus memiliki dua prasyarat, pertama suhu harus rendah, kedua cuaca harus cerah. Sejumlah besar negara di dunia juga kerap akan tampak aurora, di antaranya termasuk Norwegia, Rusia, Finlandia, Kanada bagian utara, Alaska dan AS bagian Utara. Aurora biasa muncul setiap tahun pada bulan April dan Oktober.

Peristiwa aurora merupakan gejala alam berupa pacaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer Bumi. Aurora muncul akibat interaksi antara medan magnetik Bumi dengan partikel bermuatan yang dilontarkan Matahari kita.

Proses terjadinya aurora ini, karena ion mengalami penumbukkan terhadap angin Matahari dan partikel magnetosfer yang disalurkan sepanjang garis magnet di Bumi. Karena yang berperan adalah medan magnet, maka dari itu aurora hanya muncul di kutub Utara dan kutub Selatan Bumi. Sedangkan Indonesia berada di ekuator, menyebabkan aurora tidak akan muncul di langit Bumi Pertiwi.

Peristiwa aurora terjadi karena tumbukan atom-atom yang mengenai partikel-partikel yang memiliki muatan, terutama elektron dan proton yang berasal dari Matahari. Partikel-partikel ini, kemudian terlempar dengan kecepatan tinggi yang lebih dari 2000 km per detik, kemudian membentur magnetosfer Bumi dan dialihkan ke kedua kutub Bumi

Proses terjadinya aurora menimbulkan cahaya berwarna yang merupakan hasil dari partikel dan atom berbeda yang mengalami benturan. Aurora ungu adalah tanda partikel bermuatan dari Matahari membentur atom nitrogen, ungu berasal dari ion molekul nitrogen pada ketinggian yang sangat tinggi. Sementara atom oksigen menghasilkan cahaya warna hijau.

Untuk beberapa alasan, ketinggian atom nitrogen atau oksigen menyebabkan aurora muncul dalam warna yang cenderung ungu atau cenderung hijau.

Aurora Borealis secara resmi di kenal di belahan bumi utara. Cahaya Utara adalah fenomena alam yang menampilkan cahaya berwarna indah di atas bumi.
Apakah, Aurora, Borealis, Atau, Cahaya, Utara?
Pada gambar diatas adalah sebuah photo Aurora Borealis yang diambil dari Stasiun Ruang Angkasa Internasional pada 2 September 2014 lalu.
Aurora Borealis atau Cahaya Utara adalah peristiwa tabrakan antara partikel bermuatan listrik dari Matahari yang memasuki Atsmofir Bumi. Cahaya tersebut akan terlihat di atas kutub magnet dari belahan utara dan selatan bumi yang lebih dikenal dengan sebutan Aurora Borealis yang ada di utara dan Aurora Australis di bagian selatan.
Aurora akan muncul dengan berbagai variasi warna, meskipun warna hijau pucat dan merah muda adalah warna yang paling dominan, Nuansa merah, kuning, hijau, biru dan ungu juga seing muncul. Cahaya yang muncul juga terdiri dari berbagai variasi bentuk dari mulai berbentuk bercak atau awan yang tersebar, busur, tirai yang menyebar atau cahaya yang menembak menerangi langit dengan cahaya yang menakutkan.
Apa yang menyebabkan Aurora atau Cahaya Utara?
Apakah, Aurora, Borealis, Atau, Cahaya, Utara?
Aurora sebenarnya adalah hasil dari tabrakan antara partikel gas di atmosfer bumi dengan partikel yang datang dari matahari. Variasi warna yang disebabkan oleh jenis partikel gas yang bertabrakan yang di produksi oleh molekul oksigen yang terletak sekitar 60 Km di atas bumi.  Aurora berwarna warni tergantung dari ketinggian tinggi oksigen. Pada ketinggian 200 mil Nitrogen akan menghasilkan aurora berwarna biru atau merah keunguan.
Aurora pertama kali diduga terlihat sekitar tahun 1880. Berkat penelitian yang telah dilakukan sejak tahun 1950-an kita sekarang menjadi tahu bahwa elektron dan proton dari matahari yang sampai ke bumi pada “angin matahari”.
Suhu diatas permukaan matahari adalah jutaan derajad celcius, Pada suhu ini tabrakan antara molekul gas sangat sering terjadi dan eksplosif. Elektron bebas dan proton yang dilemparkan dari atmosfer matahari dengan rotasi matahari dan melarikan diri melalui lubang di medan magnet. Blown ke bumi dengan angin surya, partikel bermuatan sebagian besar dibelokkan oleh medan magnet bumi. Namun, medan magnet bumi yang lemah di kedua kutub dan karena beberapa partikel memasuki atmosfer bumi dan berbenturan dengan partikel gas. Tabrakan ini memancarkan cahaya yang kita anggap sebagai lampu menari dari utara (dan selatan).
Di mana tempat terbaik untuk melihat Aurora?
Karena fenomena aurora sering terjadi pada daerah kutub magnet, Cahaya Utara akan sering terlihat di New Orleans pada bagian barat bumi. Sedangkan untuk wilayah timur tidak pernah bisa melihat fenomena ini. Tempat terbaik lainnya untuk melihat Aurora atau Cahaya Utara adalah di bagian utara Amerika, dibagian barat laut Kanada seperti di Yukon, Nunavut, Northwest Territories  dan Alaska. Aurora juga bisa dilihat dari Greenland dan Islandia, pantai utara Norwegia dan di atas perairan pesisir utara Siberia. Sedangkan Aurora Selatan tidak sering terlihat karena mereka terkonsentrasi di cincin di sekitar antartika dan Samudra Hindia bagian Selatan.
Kapan waktu terbaik untuk melihat Aurora atau Cahaya Utara ini?
Para peneliti juga menemukan bahwa aktifitas Aurora adalah siklik. Cahaya Utara akan memuncak penampilannya pada 11 tahun sekali. dan Puncaknya yang terjadi adalah pada tahun 2013 kemarin. Musim dingin di utara adalah saatnya musim yang baik untuk melihat Aurora. Periode panjang pada kegelapan dan frekwensi malam yang jelas akan memberikan banyak kesempatan untuk melihat penampakan Aurora di atas langit utara.

– See more at: http://mahessa83.blogspot.com/2014/12/apakah-aurora-borealis-atau-cahaya-utara.html#sthash.KhB3cixq.dpuf

Tinggalkan komentar