DISKUSI EINSTEINIAN DENGAN PROFESSORNYA :


Malam itu, seusai kuliah, seorang mahasiswa baru saja yang membaca anekdot tentang einstein muda mempermalukan profesor ateis, mencoba mempraktekkannya kepada profesor (mudah-mudahan ateis) yang baru saja selesai mengajar
.

mahasiswa(m): “Profesor, apakah dingin itu ada?”
profesor(p): “tidak”
m:”betul, karena dingin adalah ketiadaan panas”
p: “tunjukkan di mana panas itu”
m: “maaf, saya ga bisa menunjukkan di mana panas itu, tapi kita dapat merasakan keberadaan panas, seperti halnya tuhan”
p: “saya bisa merasakan panas, tapi kok ga bisa merasakan keberadaan tuhan ya?”
sang murid gelagapan, bingung cara menjelaskannya
m: “hmm…baiklah, apakah menurut anda gelap itu ada?”
p: “tentu saja ada”
s: ” maaf, pak profesor salah, yang namanya gelap itu tidak ada. kita tidak bisa mempelajari gelap-”
kata-kata sang mahasiswa terhenti. ia terkejut. tiba-tiba air muka sang profesor berubah. sang profesor tersenyum, tapi senyumannya terasa menyeramkan dan membuat sang murid gelagapan.sang profesor beranjak dari tempatnya, kemudian ia mengunci pintu kelas dan mematikan lampu, sehingga ruangan menjadi gelap gulita. ruangan menjadi semakin sunyi. yang terdengar cuma suara napas mahasiswa baru yang kini paniknya bukan main.

p: “ini kan gelap”
m: ” ini bukan gelap! tapi ketiadaan cahaya!”

sang profesor tertawa dingin.
sang mahasiswa, menjatuhkan buku-bukunya. ia ingin kabur dari ruangan secepatnya. tapi tubuhnya terasa berat, kakinya seperti dicengkeram oleh tangan yang tidak tampak. tangannya mati rasa. dalam ketakutan yang amat sangat, setengah berteriak,ia melontarkan pertanyaan

m: “a-apakah pro-profesor punya otak?!”
p: ” tentu saja ada, tapi sepertinya pertanyaannya salah”

sang mahasiswa tidak peduli, dan melanjutkan pertanyaannya
m: ” …coba tunjukkan di mana otak anda!”

tiba-tiba lampu menyala. sang profesor, yang kini dalam kondisi kepala terbelah, mencabut otaknya, dan menyodorkannya kepada sang mahasiswa.

p: “ini… ada kok”

mulut mahasiswa baru terbuka. tubuhnya bergetar. matanya memancarkan rasa takut yang amat sangat. kedua tangannya meraih organ tubuh yang berdarah-darah yang ditawarkan oleh sang profesor. sang mahasiswa mencoba melawan tubuhnya sendiri, tapi hasilnya nihil. kini tangannya telah memegang onggokan otak. tidak lebih dari tiga detik kemudian lendir-lendir amis memenuhi mulutnya. otak itu dijejalkan ke tenggorokan oleh tangannya sendiri. tiba-tiba semua menjadi gelap dan kabur. sang mahasiswa kehilangan kesadarannya, tapi tangannya masih tetap bergerak memasukkan gumpalan sel abu2 ke dalam mulutnya, entah sampai berapa lama lagi…

epilog

empat tahun telah berlalu sejak kejadian mengerikan tersebut. sang mahasiswa, lulus dengan ipk sempurna. semua ini berkat otak yang diberikan oleh sang profesor. mantan mahasiswa itu kini menjadi semakin pintar dan kini menyadari kesalahan2 dalam argumen einstein palsu vs profesor ateis yang dulu dibacanya.

di manakah sang profesor itu kini berada? ternyata ia adalah jelmaan siluman teripang bawahan nyi roro kidul yang ditugaskan oleh penguasa laut selatan tersebut untuk membantu orang-orang yang dilanda logical fallacy dan mereka yang mudah termakan hoax

credits : Dd

Satu tanggapan untuk “DISKUSI EINSTEINIAN DENGAN PROFESSORNYA :

Tinggalkan komentar